Rabu, 04 Mei 2011

Saya Tak Punya Alasan

Ketika ku berdiri di hadapan cermin kulihat diriku dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Lalu ku pejamkan mataku. Betapa aku tak punya alasan tuk tak bersyukur karena penglihatan yang aku miliki. Betapa aku tak punya alasan tuk memakai mata ini pada yang bukan haknya

Ku coba tuk menggerakan tanganku, begitu mudahnya ku menggerakkan tanganku, padahal aku pernah membaca kalau untuk menggerakkan otot saja membutuhkan reaksi kimia yang sangat rumit di dalam tubuh kita.

Lalu ku coba tuk melangkahkan kakiku. Dan ternyata aku begitu mudah tuk melangkahkan kakiku. Tapi banyak di antara kita yang untuk berjalan saja harus memakai tongkat, ada pula yang terpincang - pincang, dan adapula yang tak memiliki kaki. Dan aku berpikir betapa aku tak punya alasan tuk tak bersyukur, betapa aku tak punya alasan tuk melangkahkan kakiku ke tempat yang tak semestinya.

Lalu ku lihat lagi diriku. Dan aku berpikir kalau selama ini aku selalu berpikir kalau aku hanya pantas tuk menjadi orang biasa. Aku tak kaya, aku tak mungkin sesukses orang - orang yang sukses. Tapi entah berapa artikel yang ku baca mengenai kesksesan orang - orang sukses. Dan ternyata mereka awalnya bukanlah siapa - siapa.

Orang yang cacat tapi sukses ada. Jika aku menjadikan pendidikan sebagai alasan, nyatanya Michel Faraday tak sekolah tapi bisa menjadi ilmuan terkenal, Thomas Alfa Edison pun di keluarkan dari sekolahnya. Jika aku menjadikan karakter sebagai alasan nyatanya banyak orang yang mengubah karakternya menjadi lebih baik. Jika aku menjadikan pengalaman sebagai alasan, justru pengalaman itu bukanlah sesuatu yang telah ada dengan sendirinya tapi sesuatu yang harus diciptakan. Jika aku menjadikan uang sebagai alasan, nyatanya banyak orang sukses yang berawal dari kemiskinan

Hingga akhirnya aku menyimpulan, bahwa diriku, bahwa diri ini, sama sekali tak mempunyai alasan, sama sekali tak punya alasan tuk tak menjadi sukses, tuk tak menjadi seorang yang tak berarti dan tak bermakna, dan aku tak punya alasan tuk mengeluh dengan kondisi. Karena semuanya ada pada diri ini, Dan semuanya mungkin selama itu mungkin. Ya, aku memang tak punya alasan................

Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon