Minggu, 10 Juli 2011

Mentalitas Juara


Balapan motor seperti moto GP membutuhkan kecepatan dan pemanfaatan waktu setipis apapun. Seorang juara sejati adalah seorang yang secara mental memiliki kekuatan walaupun halangan dan rintangan selalu menerpa.

Contohnya Valentino Rosi. Ia sudah sering sekali menjuarai moto GP. Tentu ia adalah seorang yang memiliki mentalitas pejuang. Terlihat dalam setiap balapan kerap kali ia memulai start dari posisi yagn tidak begitu bagus. Tapi ia mampu menyusul lawan - lawannya satu - per satu.

Balap motor merupakan olahraga yang sangat ekstrim. Tercatat olahraga ini sudah memakan banyak korban. Diantaranya adalah pembalap Jepang yang tewas saat terjatuh dari balapan seperti Dajiro Kato dan Tomizawa. Tapi hal itu tak membuat nyali para raider melemah. Justru ketika mereka mengalami kecelakaan hingga mengalami patah tulang tapi mereka setelah pulih mampu menunjukkan performany lagi tanpa ada rasa trauma sedikitpun.

Salah satu pembalap yang mempunyai mental juara lainnya adalah Jorge Lorenzo. Di musim pertamanya di MotoGP ia sering sekali terjatuh karena ambisinya yang terlalu besar. Tapi di musim berikutnya ia bisa menjadi juara dunia Moto GP. Dan di musim ini pun ia menunjukkan mental juaranya. Beberapa waktu yang lalu pun ketika di tikungan pertama ia sempat terjatuh akibat ditabrak Marco Simoncely, ia sama sekali tak marah, ia sama sekali tak memikirkan apapun kecuali menaiki motornya lagi dan melaju lagi. Ia sadar betul kalau waktu tak akan pernah berhenti. Dan akhirnya ia bisa finish di posisi ke 5 walau sempat berada di posisi 12 akibat kecelakaan itu.

Dari pembalap kita belajar tentang mental dan waktu. Seorang juara adalah orang yang mampu bangkit lagi berapa kali pun ia terjatuh. Dan seorang juara adalah orang yang menganggap waktu adalah hal yang paling berharga.

Penulis : Rival Ardiles Sando


Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon