Sabtu, 26 Mei 2012

Mungkin Inilah Yang Terbaik


Kadang kita mengetahui apa yang kita inginkan kawan, tapi kita mungkin tak mengetahui apa yang kita butuhkan. Ibarat sebuah pil pahit yang tak kita suka tapi bisa menyembuhkan penyakit yang kita derita.
Nasibku begitu tragis pada saat ujian nasional. Ternyata aku pernah tidak lulus ujian nasional. Awan kelam menutupi langit, dunia seolah berhenti berputar, bunga-bunga pun layu.
Menjelang ujian nasional tentuya saya belajar tuk mempersiapkan hal itu. Di hari pertama pelajaran bahasa Indonesia, dan aku melewatinya dengan cukup lancar. Hari kedua pelajaran B. Inggris, saat itu aku tau kunci jawaban sudah menyebar, namun ku tetap percaya pada diriku sendiri. Dan aku bisa melewatinya dengan cukup lancar. Namun di hari ke-3 pelajaran matematika walaupun aku tetap percaya pada diriku sendiri, tapi ada semacam kecemasan. ”Bagaimana kalau tidak lulus ?”, Pertanyaan itulah yang menghantuiku sebelum ujian.
Saat mengerjakan soal matematika, aku mulai mengerjakan soal yang kelihatannya cukup simpel, yaitu mencari nilai x,y,z,dari 3 persamaan. Ku goreskan pensil di atas kertas dan mulai menghitung. Namun tak kutemukan jawabannya, ku hitung lagi dan ku hitung lagi berkali-kali, namun tetap tak kutemukan juga jawabannya di pilihan ganda. Soal itu begitu menyita perhatian dan waktuku. Keringat bercucuran, jantung berdebar-debar. Pertanyaan di atas seringkali menghantuiku.
Lalu aku beralih ke soal lainnya. Namun konsentrasiku sudah turun drastis. Diriku begitu kacau, sehingga banyak soal yang diisi asal - asalan. Aku semakin cemas ketika waktu memasuki masa injuri time. Apalagi setelah pengawas meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya waktu ujian. Saat itu aku berharap ada babak perpanjangan waktu, atau bahkan sampai adu penalti, namun semua itu tak ada. Dan aku pun keluar dengan wajah muram.
Sepulangnya dari sekolah ku coba menenangkan diri. Aku pun sholat dan mengaji. Dan aku pun merasa lebih tenang. Hari demi hari ku lalui. Sembari menunggu hasil UAN, aku pun mengikuti tes ujian masuk Polban. Dan ternyata hasil tesnya cukup lumayan nilai ku 622. Hari demi hari ku lalui. Sampai akhirnya tibalah hari penerimaan hasil UAN. Aku begitu berdebar-debar. Apa lagi setelah pak pos datang. Pak pos itu pun memberi sebuah amplop putih berisikan keterangan lulus/tidaknya diriku.
Aku pun mulai menyobek amplop itu sedikit demi sedikit. Lalu ku intip. Dan ternyata aku pun melihat tulisan lulus dan tidak lulus. Namun ternyata tulisan lulusnya dicoret yang menandakan diriku ini tidak lulus. Saat itu aku tak tau harus berkata apa, yang kulakukan hanya menarik nafas dalam-dalam. Yg pasti ortu kecewa, aku pun kecewa. Tapi buat apa, rasa kekecewaan tidaklah mengubah segalanya. Yang pasti aku harus tegar dan mulai menatap masa depan.
Setelah itu aku pun mulai belajar lebih intensif lagi. Soal matematika ku jadikan santapan setiap harinya. Ujian susulannya akan diadakan skitar 3 bulan kedepan.
Karena ku telah belajar dari kegagalan, akhirnya ujian susulan pun ku lewati dengan lancar. Alhamdulillah aku pun lulus dengan nilai B.Indonesia 7.xx, B.Ingris 6.xx, dan matematika 7.xx. Namun aku pun harus  menerima ijasah telat karena lulus melalui ujian susulan. Dan otomatis kartu hasil ujian Polban tidak bisa dipakai. Sehingga aku pun memilih menganggur selama setahun. Dan bertambahlah jumlah pengangguran di Indonesia saat itu.
Dari pengalaman ini yang pasti aku banyak mendapat hikmah dan pelajaran. Dan ternyata setelah hari demi hari ku lalui seiring berjalannya waktu, akhirnya aku pun menyadari bahwa inilah yang terbaik untukku. Karena setahun menganggur aku bisa berpikir, bisa belajar dan bisa mempersiapkan diri untuk memulai lembaran kehidupan yang baru. Artinya memang benar bahwa ”apa yang kita anggap baik belum tentu baik dan apa yang kita anggap buruk belum tentu buruk”. Allah lah yang Maha Mengetahui. Dan semua ini adalah momen yang takkan terlupakan dalam perjalanan hidup seorang rival.
"Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu,padahal itu baik bagimu,dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu,padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui" Al-Baqarah ayat 216

Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon