Kadang orang pintar dengan predikat gelar dan pendidikan tinggi belum tentu lebih baik. Banyak orang - orang sukses yang tidak mempunyai gelar tinggi atau bahkan drop out dari kampusnya, bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali. Sebut saja Mark Zukenberg yang kaya dengan facebooknya, atau Steve Jobs dengan Aplenya, atau Bill Gates dengan Microsoftnya. Mereka semua adalah mahasiswa yang drop out tapi mampu sukses dibandingkan orang- orang yang memiliki gelar jauh lebih tinggi.
Kadang kita "diracuni" oleh ilmu - ilmu yang kita pekajari. Dosen saya pernah bilang "jangan sampai kita diracuni oleh ilmu yang kita pelajari sendiri". Misalkan gini, Kalo mendesain bangunan tentu harus disertai dengan perhitungan struktur berdasarkan beban yang akan membebani sturktur bangunan tersebut agar aman. Tapi apakah ketika kita naik pohon kita perlu menghitung beban tubuh kita dan kekuatan kayu yang kita pijak? Tentu saja tidak perlu. Artinya Jangan sampai disiplin ilmu diletakkan lebih tinggi dari pada logika kita.
Contoh lain yang nyata adalah NASSA atau badan antariksanya Amerika pernah melakukan riset yang menghabiskan dana jutaan dolar untuk bisa membuat pulpen yang bisa dipakai menulis saat di bulan. Pertanyaan yang paling simpel, "kenapa tidak pakai pensil saja?". Sehingga bisa menghemat biaya jutaan dolar.
Di sebuah perusaahan sabun sedang dibahas tentang suatu masalah. Banyak konsumen yang komplain seringkali ada kotak sabun yang tidak ada isinya. Hal ini terjadi karena mesin yang dipakai perusahaan tersebut sudah cukup tua dan tidak terpantau jika ada kotak sabun yang tidak terisi. Di rapat tersebut seorang Manajer mengajukan usulan, "Bagaimana kalau kita beli mesin baru dari Jepang yang harganya 10 Milyar?"
Hal tersebut langsung di tentang oleh salah seorang, "Itu terlalu mahal, lebih baik kita beli mesin dari Jerman saja dengan harga 1 Milyar."
Rapat pun berlangsung cukup alot, sampai seorang office boy mengantarkan minum untuk mereka. Sembari mengantarkan minum rupanya si office boy ini ikut memberikan usulan, "Lebih baik beli mesin dari Indonesia seharga 250 ribu."
Mendengar usulan tersebut para peserta rapat tertawa dengan kebodohan si office boy ini. Namun bosnya menantang dia dan memberikan dia uang 250 ribu untuk membuktikan ucapannya.
Keesokan harinya si office boy ke kantor dengan membawa alat tersebut. Alat itu dibelinya dengan harga 200 ribu. Para Manajer dan direktur tercengang dengan alat yang ia bawa. Alat itu adalah kipas angin. Ya, kipas angin tersebut diletakkan di dekat mesin produksi sehingga kotak kosong yang tidak terisi sabun akan terbang tertiup angin sehingga diketahui yang mana yang tidak terisi sabun.
Dari cerita di atas ternyata berpikir simple lebih baik jika dibandingkan dengan berpikir rumit. Mungkin itu sebabnya kenapa banyak orang yang memiliki gelar tinggi namun tidak sesukses orang yang tidak memiliki gelar ataupun tingkat pendidikan yang tinggi
Rabu, 22 Agustus 2012
Jangan Meracuni Pikiran dengan ilmu
✔
Rival Ardiles
12.19.00
Jangan Meracuni Pikiran dengan ilmu
Rival Ardiles
5.0
stars based on
35
reviews
Kadang orang pintar dengan predikat gelar dan pendidikan tinggi belum tentu lebih baik. Banyak orang - orang sukses yang tidak mempunyai gel...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon