Erick Thohir menerima gelar master pada tahun 1993 di Amerika Serikat. Setelah kembali ke Indonesia bersama dengan Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy ia membentuk Grup Mahaka
Erick lahir dari keluarga yang berapresiasi tinggi akan media islami. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Harian Republika dan perusahaannya sendiri, Mahaka Media. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur VIVA, Beyond Media perusahaan Anindya Bakrie pemilik Stasiun televisi tvOne and Antv Selain fokus di dunia media, Erick Thohir juga berfokus pada olahraga yang digemarinya, yaitu bola basket. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006-2010 dan menjabat sebagai Presiden SEABA selama dua kali, yaitu periode 2006-2010 dan 2010-2014.
Tak hanya dunia media dan bola basket yang ditekuninya, ia juga menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011.
Pada tahun 2001, kelompok Mahaka membeli koran Republika, yang lagi menghadapi kebangkrutan. oleh Karena latar belakang Erick Thohir dalam komunikasi, maka ia dipilih untuk memimpin media surat kabar tersebut, berpengalaman dengan dunia surat kabar, Erick Thohir mendapat dukungan dari ayahnya, serta pendiri Kompas Jakob Oetama dan pendiri Jawa Pos Dahlan Iskan, Kelompok Mahaka kemudian mengakuisisi surat kabar yang khusus mengulas tentang china, yaitu surat kabar harian Sin Chew Indonesia, yang merupakan asosiasi dari harian surat kabar Sin Chew china.
Sebuah laporan pada tahun 2009 di Jakarta Globe mencatat bahwa kepemilikan perusahaan Thorir mencakup semua lini mulai dari life style ,majalah olahraga, Orang tua Indonesia, dan Golf Digest, koran Harian Sin Chew Indonesia dan Republika, stasiun televisi JakTV , stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM , Delta FM , dan Radio Female, tidak hanya dalam media surat kabar tapi merambah media iklan, tiket, hiburan dan situs Web. Ia juga merupakan pendiri dari dua badan amal yaitu Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika.
Dia juga orang asia pertama yang membeli klub Bola Basket NBA di Amerika bersama Jason Leiven pada tahun 2011, Setelah beberapa bulan perundingan yang alot beberapa hari setelah Liga Basket All-Star NBA 2011– dia bersama mantan agen Basket Jason Levien, Joshua Harris, Thohir menjadi bagian dari konsorsium yang membeli Philadelphia 76ers, sebuah Tim Bola Basket NBA, diantara para konsorsium juga termasuk aktor Will Smith , istrinya Jada Pinkett Smit.. itulah makanyaThohir adalah orang Asia pertama yang memiliki Club Bola Basket NBA di Amerika.
Thohir juga pernah menjadi presiden dari Asia Tenggara Basketball Association sampai dengan tahun 2006, presiden Indonesia Basketball Association (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia). Dia juga pemilik tim basket Satria Muda Britama Jakarta dan Indonesia Warriors.
Yang paling membanggakan lagi Pada tahun 2012 ini, Thohir dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas atas Major League Soccer klub (MLS Liga) DC United dan dia juga menjadi orang pertama asia yang membeli sebuah club di Amerika. Menurut kabar terbaru dia juga siap membangun Stadion untuk DC United, Penantian sepanjang satu dekade akan selesai dalam mendapatkan stadiun baru, selama ini DC united belum mempunyai Stadiun Sendiri mereka hanya Menyewa RFK Stadium yang telah berusia 51 tahun milik pemerintah kota. Padahal peserta MLS liga sebanyak 19 Tim sudah memiliki Stadiun Sendiri.
Dan akhirnnya Erick Thohir membeli saham klub Inter Milan. Ia adalah orang Indonesia pertama yang memiliki tim di Liga Italia Serie A. Dan itu bisa membuka jalan bagi para pemain Indonesia yang ingin berkiprah di tim yang dimilikinya. Seperti saat ini Syamsyir Alam yang bermain di DC united. Kita tunggu saja apa yang akan diperbuat Erick Thohir dalam dalam kapasitasnya sebagai pemilik Inter Milan.
sumber : www.yapono.wordpress.com
1 komentar
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon