Selasa, 13 Agustus 2013

Gara-Gara Tidak Memiliki Email, Justru Jadi Pengusaha Besar

Jadi seorang pengusaha memang tidaklah harus pintar dan punya gelar tinggi. Bahkan ada seorang yang menjadi pengusaha gara-gara tidak memiliki alamat email

Seorang pengangguran melamar ke sebuah perusahaan. Ia melamar untuk menjadi office boy di istana negara. Ia diwawancarai oleh salah satu staf di biro kepegawaian. Kemudian ia di tes membersihkan lantai. 

Setelah diwawancara dan di tes akhirnya ia diterima bekerja di perusahaan tersebut. Staf yang mewawancarainya memintanya alamat email, karena melalui email akan dikirim formulir dan pemberitahuan kapan mulai bekerja. 

Namun lelaki yang diwawancarai itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dan berkata, "Saya tidak punya komputer, apalagi email." 

Akibatnya lelaki itu tak bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut. Lelaki itu pergi dengan harapan kosong. Hanya tersisa seratus rubu dalam sakunya. Kemudian ia pergi ke pasar dan membeli 10 kg tomat. Ia menjual tomat itu door to door (dari rumah ke rumah). Ternyata kurang dari 2 jam ia berhasil melipatgandakan modalnya. Kemudian ia pergi lagi ke pasar, membeli tomat lalu menjualnya kembali dengan cara yang sama hingga bisa menghasilkan tiga ratus ribu rupiah. 

Kemudian di hari berikutnya ia melakukan pekerjaan itu lagi. Pergi ke pasar, membeli tomat, kemudian menjualnya kembali dan begitu seterusnya. Dari keuntungannya ia bisa membeli gerobak. Kemudian lambat laun dengan usaha yang tak kenal menyerah ia bisa membeli truk, lalu kemudian bisa membeli armada kendaraan untuk pengiriman tomat dan sayur-sayur yang ia jual. 

Ternyata lima tahun kemudian lelaki itu sudah berhasil menjadi pengusaha makanan terbesar di Indonesia. 

Suatu ketika, pengusaha itu menghubungi sales asuransi untuk mengasuransikan usahanya. Kemudian petugas asuransi menanyakan alamat emailnya untuk penjelasan yang akan dikirim lewat alamat email. 

Sales asuransi : “Bapak, penjelasan selanjutnya mengenai asuransi ini akan kami kirim lewat email bapak. Boleh saya tahu email bapak?” 

Pengusaha itu menjawab, " maaf saya tidak memiliki email." 

Kemudian sales asuransi berkata padanya, “Tidak mempunyai email saja Bapak bisa memiliki usaha sebesar ini. Apalagi memiliki email.” 

Tapi kemudian si pengusaha itu berkata, " “jika saya memiliki email, saya menjadi OB”

Ini sebuah kisah nyata yang tidak disebutkan siapa pengusaha itu. Tapi ada nilai yang bisa kita petik dari sana untuk saya pribadi pada khususnya dan untuk seluruh pembaca pada umunnya. Ternyata untuk menjadi pengusaha itu yang terpenting adalah memprakterkan apa yang kita tau. Banyak tau tidaklah berarti jika tidak diaplikasikan. 

*dari berbagai sumber

 Simak videonya di: https://www.youtube.com/watch?v=Es82tcI5pTo



Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon