Merdeka Dengan Sepenuhnya Merdeka

68 tahun Indonesia merdeka. Kemerdekaan yang tidak mudah untuk digapai. Bayangkan saja bagaimana sulitnya mengusir penjajah seperti Belanda dan Jepang yang punya persenjataan militer. Sedangkan para pejuang kemerdekaan kita saat itu bermodalkan bambu runcing. Tapi semangat mereka, keberanian mereka mempertaruhkan nyawa, memberikan seluruh tenaga, pikiran untuk kemerdekaan negeri ini patut kita renungkan.

Entah ada berapa nyawa yang menjadi korban saat itu. Mereka gugur di medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Bagaimana juga para penggerak kemerdekaan, Sang proklamator Soekarno dan pahlawan-pahlawan lainnya yang tak gentar untuk memperjuangkan negeri ini. Walaupun mereka dipenjara, dibuang, diasingkan, dibunuh, tapi mereka sama sekali tak gentar.

Itulah sebuah renungan tentang kemerdekaan negara kita. Sebuah renungan yang seharusnya membuat hati kita terketuk untuk memiliki jiwa nasionalisme.

Tapi apa yang terjadi? Kita lebih sering membanggakan negara lain dan menjelekkan negara sendiri.

"Jangan tanya apa yang telah negara berikan, tapi tanyalah apa yang telah kita berikan tuk negara" 

Kita lebih sering mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan yang lebih besar. Para politikus yang lebih gemar korupsi, atau jalan-jalan keluar negeri dengan fasilitas negara, bahkan kita pun tak tau apa yang kita perjuangkan. Kita lebih sering berleha-leha, main game, tidur-tiduran dan lain sebagainya.

Kini, saatnya kita berubah. Tanamkan jiwa semangat 45' untuk memperjuangkan impian kita, demi sebuah tujuan yang besar. Kini, kita tanamkan pada diri kita untuk berbuat yang terbaik di setiap hela nafas kita. Kini, kita kejar impian kita demi bangsa, agama, keluarga, dan diri kita pribadi. Kita arahkan kaki kita, kita langkahkan kaki kita tanpa ada keraguan sedikitpun.

Dan kita harus yakin diri kita bisa merdeka dengan sepenuhnya merdeka, dan Indonesia bisa merdeka dengan sepenuhnya Merdeka.