Tapi ada sebuah kisah yang sungguh inspiratif dari kejadian itu. Sebuah kisah tentang petugas kereta yang rela berkorban, lebih mengutamakan keselamatan penumpang dari pada keselamatan dirinya, berikut kisahnya.
Sesaat sebelum tabrakan terjadi, petugas kereta sempat memperingatkan penumpang, Senin siang lalu. Seorang ibu bercerita bahwa ada petugas yang keluar dari kabin masinis sesaat sebelum kecelakaan, "Petugas itu memberi tahu penumpang supaya mundur ke gerbong belakang karena kereta akan bertabrakan dengan truk tangki."
Tetapi bukannya ikut lari ke arah belakang untuk menyelamatkan diri, petugas itu malah masuk kembali ke kabin masinis. Diduga petugas itu adalah almarhum Sofyan Hadi, petugas pelayanan kereta. Dia membantu dua rekannya, masinis Darman Prasetyo dan asisten masinis Agus Suroto untuk menghentikan kereta. Sayang, upaya mereka gagal dan kereta menghantam truk pengangkut 24 ribu liter bensin yang berhenti di atas rel dan menyebabkan api segera berkobar cukup besar. Sofyan dan kawan-kawan meninggal bersama 4 penumpang sementara puluhan lainnya luka-luka.
Tindakan Sofyan dan para masinis menunjukkan tanggung jawab yang sangat besar terhadap tugas. Jarang sekali ada orang dengan hati sebesar dan semulia itu.
Akhirnya pangkat almarhum Darman dan Agus dinaikan dua tingkat. Sementara Sofyan Hadi yang masih berstatus pegawai honorer diangkat menjadi pegawai tetap. Supaya pesangon atau uang pensiun yang diterima keluarganya bisa lebih besar.
Sungguh sebuah cerita yang mengharukan. Para petugas kereta yang rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan para penumpang. Kini mereka telah tiada, namun kisah inspiratif ini semoga bisa menjadi pelajaran buat kita.
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon