Sabtu, 07 Juni 2014

Kampanye hitam = menghitamkan diri sendiri

Saat ini masa kampanye untuk calon presiden dan wakil presiden sedang gencar-gencarnya. Entah di jalan raya, di media televisi, maupun di media sosial.

Setiap kali ada pemilihan umum, ketika masa kampanye selalu saja berhembus kampanye hitam yang menuju ke kubu-kubu tertentu. Kampanye hitam bukanlah orang yang mengkampanyekan warna hitam, tapi cara menjatuhkan lawan dengan menyebarluaskan kejelekannya yang biasanya berupa fitnah.

Tapi disadari atau tidak disadari bahwa kampanye hitam justru mampu menghitamkan kubunya sendiri. Masyarakan tentu bisa menilai jika suatu kubu menjelek-jelekkan kubu lain artinya kubu tersebut tidak punya etika, tidak sopan, bahkan melakukan kejahatan dengan menyebar fitnah. Tentu masyarakat amat tak menghendaki bangsa ini dikelola oleh orang-orang yang seperti itu.

Maka sudah seharusnya kampanye hitam tidaklah ada. Karena justru akan menjatuhkan diri sendiri.

Sama seperti hidup ini. Ketika kita menghina orang, atau memfitnah orang, tentu orang lain takkan menganggap orang yang kita hina itu semakin hina. Tapi justru sebaliknya, orang akan menilai kita yang menghina ini lebih hina karena tak mampu menjaga tutur kata.

Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon