Semua orang yang memulai bisnis pasti ingin bisnisnya sukses. Tapi tak jarang nasib berkata lain dan kita mulai bertanya dalam diri, “Kenapa bisnis mereka bisa sukses sementara saya begini-begini aja atau bahkan gagal?” dan lain sebagainya.
Nah, terkadang kita seringkali melihat kesuksesan orang dari satu sisi. Yaitu dari apa yang ia dapatkan. Bukan dari niat awal mereka dan apa yang mereka berikan.
Coba kita analisis:
• Bill Gates
Orang yang dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia dan bertahan selama bertahun-tahun. Apakah Bill Gates punya cita-cita ingin menjadi orang terkaya di dunia?
Enggak. Bill Gates sama sekali nggak ngebayangin jadi orang terkaya di dunia. Apa impian Bill Gates waktu muda? Ternyata ia ingin komputer ada di setiap rumah. Melalui software-software yang ia buat, ia ingin semua orang bisa menggunakan komputer. Jadi, niat awal Bill Gates adalah give something. Garis bawahi dulu.
• Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg melalui facebook menjadi pemuda terkaya. Apakah ia pernah punya impian ingin jadi pemuda terkaya? Ternyata enggak. Mark membuat facebook awalnya untuk membuat teman-teman di kampusnya bisa saling terhubung. Siapa sangka facebook bisa menyebar ke seluruh dunia dan membuat Mark menjadi pemuda terkaya di dunia. Jadi niat awal Mark adalah give something.
• Thomas Alva Edison
Ilmuan yang menemukan bohlam lampu dan banyak penemuan lain menjadi kaya raya. Tapi apakah niat Edison untuk mencari uang dan menjadi kaya? Ternyata enggak. Bahkan ketika ia melewati banyak sekali kegagalan saat berusaha membuat bohlam lampu, dan laboratoriumnya terbakar, ia berkata, “Suatu saat akan kubuat dunia di malam hari seterang kebakaran ini.”
Edison berusaha membuat bohlam lampu karena ingin membuat dunia di malam hari bisa menjadi terang. Artinya niat awalnya adalah give something.
Jadi intinya, kebanyakan atau hampir semua orang yang sukses di dunia punya niat awal untuk memberikan sesuatu yang berarti. Ketika kita give something maka kita akan receive something. Barang siapa yang banyak memberi maka ia akan banyak menerima.
Dalam bisnis, ada dua hal yang bisa diberikan atau ditawarkan. Tawarkan apa yang orang inginkan, atau tawarkan apa yang orang butuhkan.
Contoh, misalnya bisnis perhiasan. Mungkin orang nggak butuh-butuh amat perhiasan. Tanpa perhiasan orang masih bisa hidup. Tapi ada keinginan, maka ada yang beli.
Contoh lain, bisnis obat herbal misalnya. Setiap orang nggak ada yang ingin sakit. Tapi orang yang sakit pasti butuh obat. Maka bisnis jalan karena ada yang butuh.
Prinsip Give something ini berlaku bukan hanya pada produk atau jasanya saja. Tapi niat kita bisa terlihat dari kata-kata yang kita pakai untuk berpromosi.
Misal, orang yang niatnya take something atau hanya mengambil keuntungan, biasanya berpromosi dengan kata-kata yang meminta seperti ini:
“Sis, dibeli dong sis, bagus!”
“Sis, cek koleksinya dong!”
Pada dasarnya orang lebih suka dikasih dari pada diminta. Betul nggak? Dan pada dasarnya orang yang dikasih akan punya keinginan untuk membalas dengan memberi lagi. Contoh, coba aja senyum sama orang yang nggak Anda kenal. Kemungkinan orang itu akan senyum balik. Atau coba Anda tinju orang yang berpapasan dengan Anda, kemungkinan Anda pun akan ditinju balik hehehe .........
Bisnis yang laris biasanya cara promosinya bukan take something, tapi give something. Yaitu dengan memberikan penjelasan solusi yang didapat, keuntungan yang didapat konsumen jika membeli produk atau jasanya. Apa untungnya jika konsumen membeli, dan apa ruginya jika tidak membeli. Intinya, posisikan diri kita pada posisi konsumen. Jika kita sebagai konsumen ditawarkan barang atau jasa seperti itu, dnegan cara seperti itu, apakah kita akan tertarik, atau justru malah kesel.
Jika calon konsumen nggak mau membeli, ya sudah, berarti dia nggak ingin dan nggak butuh. Cari yang ingin dan butuh.
1 komentar
Iya ya, kalo butuh pasti beli, karena kebutuhan. Beda dengan keinginan yang kadang nggak terlalu besar porsinya. Bisa dikesampingkan untuk kebutuhan yang primer aja dulu :D
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon