Setiap orang pasti punya masalah. Simak video Cara menyelesaikan masalah tanpa solusi berikut ini:
Setiap orang pasti punya masalah yang perlu kita perhatikan adalah sebagaimana kita bisa menyikapi suatu masalah tersebut.
Saya punya rumus begini. Hasil = masalah + reaksi
Masalah boleh egatif, tapi hasilnya akan positif jika respon kita tetap positif.
Contohnya ada seorang yang punya masalah kecil tapi responnya negatif. Yaitu seorang wanita yang bunuh diri hanya gara-gara potongan rambutnya salah. Ya, hanya gara-gara potongan rambutnya salah.
Jadi suatu ketika wanita itu ke salon, sesampainya di rumah ketika ia bercermin ia melihat potongan rambutnya salah. Lalu ia merasa stress dan akhirnya bunuh diri. Bunuh diri hanya gara-gara potongan rambutnya salah.
Di sisi lain ada seorang pengusaha yang punya hutang sampai ratusan ribu dollar. Tapi ia tetap bertahan dan terus berusaha hingga akhirnya beberapa tahun kemudian namanya masuk ke dalam jajaran 40 besar orang terkaya di Dunia. Ia adalah seorang pengusaha properti.
Lalu apa yang membedakan dari kasus yang pertama dan kasus yang ke dua. Di kasus yang pertama masalahnya begitu simpel, cuma gara-gara salah potong rambut tapi bisa bunuh diri. Jadi kalau diibaratkan mungkin masalahnya nilainya -1, tapi responnya min -1000. Jika menggunakan rumus yang tadi dimana hasil = masalah + reaksi maka hasilnya akan menjadi -1001.
Sementara di contoh kasus yang kedua masalahnya jauh lebih besar, tapi responnya atau cara menyikapi maslah tersebut secara positif, bukan secara negatif seperti di contoh pertama.
Misalnya masalahnya mungkin -1000, tapi responnya mungkin +10.000. Hasilnya berapa? Hasil= masalah + respon. Hasil= -1000+10.000 = 9000. Hasilnya positif.
Jadi, yang membedakan adalah bagaimana cara kita merespon suatu masalah. Bukan apa masalahnya.Masalah boleh jadi sama atau bahkan lebih besar. Tapi jika disikapi secara positif dengan nilai yang lebih besar maka hasilnya juga akan positif.
Caranya untuk merespon masalah dengan cara positif adalah jangan tanya dengan kata kenapa, seperti "kenapa masalah itu menimpa saya?" "Kenapa harus terjadi hal ini?". Tapi tanyalah pada diri dengan kata "apa". "Apa makna yang bisa dipetik dari masalah ini?" atau "Apa yang bisa saya lakukan agar masalah ini tidak terjadi lagi?" dan lain sebagainya.
Misalnya ada seorang remaja yang hendak sholat di Masjid. Namun ketika selesai sholat ternyata sepatunya hilang. Jika ingin menyikapi masalah tersebut secara positif, remaja itu jangan bertanya pada diri dengan kata "kenapa". Misalnya,"kenapa saya ke masjid kok sepatu saya hilang?", "saya niat baik kok sepatu saya hilang?". Jika bertanya seperti itu hasilnya akan negatif.
Tapi jika tanya dengan kata "apa. Misalnya,"Apa makna yang terkandung di dalamnya?" Maka ia akan menemukan jawaban dalam dirinya,"Oh mungkin saya bakal dapat sepatu baru", atau "Oh mungkin saya harus meningkatkan amal", dan lain sebagainya.
Kalau kita bisa berpikir lebih positif maka hasilnya akan positif juga. Masalah itu ibarat sebuah batu, bisa jadi batu, bisa jadi batu sandungan tapi juga bisa jadi batu loncatan yang membuat kita lebih baik lagi.
Jadi tergantung bagaimana cara kita menyikapi suatu masalah tersebut. Bukan apa masalahnya. Yang namanya masalah itu bisa menimpa siapa saja, tapi jika kita bisa menyikapinya secara positif sebenarnya masalah itu bisa jadi baik buat kita.
Silakan share untuk menyebarkan manfaat agar semua yang punya masalah bisa dapat terselesaikan walaupun belum menemukan solusinya.
1 komentar
Memang pernah terjadi gara-gara potong rambut salah langsung bunuh diri atau cuma contoh saja ?
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon