Di dunia ini siapa yang tidak ingin menuntut ilmu setinggi langit. Tentu pasti semuanya ingin punya ilmu yang banyak. Maka dari itu banyak orang yang kuliah di bidang studi yang mereka inginkan. Namun sadarkah kita bahwa setinggi–tingginya ilmu–ilmu yang kita pelajari, serumit–rumitnya ilmu yang kita pelajari terkadang tak lebih baik dari sekedar berpikir sederhana.
Salah satu dosen saya pun pernah berkata bahwa, jangan sampai karena mempelajari ilmu sipil kita bisa teracuni oleh ilmu sipil. Contohnya adalah dalam menghitung struktur bangunan pasti harus ada perhitungan strukturnya berdasarkan beban yang akan dipikul struktur tersebut. Nah, ketika kita naik pohon tentu tak perlu dihitung dulu berapa bebannya, gaya lintangnya, gaya momennya, lendutannya, dsb. Tentu yang bermain di sana adalah logika dan perasaan walau kadang perasaan tak mengenal logika (uooooo itu beda soal hehe. . . .!!!!!).
Ilmu pengetahuan memang bisa menjadi kekuatan, namun bisa juga jadi kelemahan. Banyak orang yang sukses walau tanpa gelar dan tanpa sekolah. Salah satu alasan kenapa mereka bisa sukses adalah mereka berpikir sederhana.
Banyak orang yang punya ilmu dan gelar malah berpikir rumit. Mereka lebih banyak menganalisa dibandingkan berusaha. Misalkan ketika ingin memulai bisnis. Sebelum memulai, mereka menghitung untung ruginya terlebih dahulu, risikonya, modalnya, dan banyak hal lainnya. Akhirnya mereka tak jadi mulai bisnis karena menurut perhitungan mereka modalnya tak cukup, berisiko, atau pun setelah dihitung-hitung usahanya yang ia rencanakan kurang potensial.
Berbeda dengan orang yang mungkin tidak kuliah justru mereka berpikir simpel, mereka langsung berusaha tanpa banyak perhitungan, karena mereka tidak tahu. Mereka mungkin mengalami kegagalan, namun lama-kelamaan mereka berhasil.
Jadi, kadang ilmu memang bisa menjadi kekuatan, tapi juga bisa jadi kelemahan.
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon