Kenapa IQ Selalu diutamakan? Padahal EQ dan SQ juga Sangat Penting

Di sekolah yang paling diutamakan adalah IQ alias kecerdasan otak kita yang diasah. Pertanyaannya, apakah hanya IQ saja yang dijadikan tolak ukur bagi perkembangan seseorang?

Sudah sejak dahulu orang menjadikan IQ (Intelektual Quation) sebagai tolak ukur kecerdasan seorang. Seseorang yang ber–IQ rendah dianggap sebagai orang yang bodoh dan tidak bisa berkembang. Anak yang pintar di bidang matematika jauh lebih bergengsi dibandingkan dengan yang pandai di bidang kesenian. Sekolah pun tempat menuntut ilmu berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kepintaran anak–anak yang belajar di sekolah tersebut. Artinya yang diupayakan bagi para siswa adalah meningkatkan IQ. Namun apakah IQ yang terpenting?

Jauh semenjak itu, ditemukanlah bahwa IQ bukanlah sesuatu yang tepenting dalam kecerdasan manusia. Emotional Quation (EQ) ternyata lebih penting dibandingkan dengan IQ. Emotional Quation merupakan kecerdasan emosional yang dimiliki setiap manusia. Tidak seperti IQ yang bisa dinilai dengan angka, EQ tidak bisa dinilai dengan angka. Namun EQ berperan penting bagi perkembangan seseorang. EQ sendiri meliputi keberanian, keuletan, kreativitas, keluwesan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan emosional.

Selain Emotional Quation, ternyata juga ada Spiritual Quation (SQ). SQ lebih dekat dengan nilai–nilai spiritual seperti, kejujuran, kasih sayang, kesabaran, kepercayaan akan takdir Yang Maha Kuasa, dll.

Sebagai contoh mengapa EQ dan SQ lebih penting dari pada IQ. Soalnya sudah banyak juga orang yang punya IQ rendah tapi mereka bisa meraih kesuksesan. Tapi sebaliknya, kalau IQ tinggi tapi EQ dan SQ rendah bisa bahaya. Misalkan gampang stres, atau yang paling parah bisa menggunakan ilmu pengetahuan untuk suatu keburukan. Contohnya peristiwa bom atom, merupakan hasil dari kecerdasan orang yang mampu membuat bom sedahsyat itu. Tapi karena tidak menggunakan nilai–nilai emosional dan spiritual, jadinya malah bisa membuat banyak orang celaka. Koruptor pun adalah orang yang sangat pintar. Ia bisa berkelit dan bisa membeberkan argumen–argumen kalau dirinya tidak bersalah. Tapi sayangnya kepintarannya dipakai untuk kesengsaraan rakyat.