Hasil yang baik berawal dari niat yang baik. Setelah kita
evaluasi apa niat kita untuk sekolah atau kuliah, berikut langkah-langkah untuk
menyikapi niatan kita agar meraih hasil yang baik.
·
PERBAIKI NIAT,
·
PERJELAS NIAT,
·
PERKUAT NIAT.
Perbaiki Niat
Setelah teman–teman tahu tentang berbagai macam niat yang
sudah dikemukakan di atas. Kini kita sama–sama introspeksi waktu kita kuliah
atau masih kuliah kira–kira niat kita tuh untuk apa sih? Kalau niatan kita
kurang baik ya kita segera berusaha meluruskannya. Karena itu akan mempengaruhi
hati kita, pikiran kita, dan menuntun ke mana kita bertindak. Kan segala
perbuatan dinilai dari niatnya dulu.
Niat itu sudah ibarat rel dan kita adalah keretanya. Kalau
niat kita jelas maka kita akan berjalan di atas niat yang jelas itu menuju
stasiun impian yang kita inginkan. Walaupun mungkin sesekali kita keluar dari
rel. Tapi kalau relnya sudah jelas kita akan mudah kembali ke rel itu lagi.
Jadi coba sekali lagi kita bertanya pada diri kita
masing–masing tentang niatan kita untuk menempuh pendidikan. Apakah niat kita
sudah benar atau belum. Kalau belum benar mari kita perbaiki.
Perjelas Niat
Setelah kita memperbaiki niat yang tadinya bengkok menjadi
lurus, lalu kita harus memperjelas niat kita. Kenapa harus diperjelas? Karena
kalau gak jelas otak atau pikiran bawah sadar kita nanti bakal bingung mau ke
mana sih kita ini. Sama saja misalkan kaya kita naik taksi. Kalau kita cuma
bilang kita mau ke Bandung, si sopir pasti nanti bakal bingung, Bandungnya
belah mana? Jadinya gak nyampe-nyampe ke rumah.
Jadi kalau kita sudah benar–benar niat sekolah buat belajar
lalu kita perjelas niat kita. Pelajaran apa sih yang paling kita suka, yang
perlu kita pelajari lebih dalam. Nah, kalo sudah tau minatnya mau ke mana,
pasti temen–temen bakal mencari ilmunya nggak sekedar di sekolah. Mungkin di
internet, buku, ataupun media lain.
Misalkan temen–temen tertarik dengan
komputer, pasti temen–temen akan mencari sumber–sumber lain selain di sekolah.
Kemudian jika ingin meneruskan ke bangku perguruan tinggi nggak bingung untuk
memilih jurusan apa yang temen–temen mau. Kalau mau langsung kerja pun atau
menjalankan bisnis pasti juga nggak bingung harus mikirin bidang apa. Karena
temen–temen sudah punya minat ke bidang tertentu.
Perkuat Niat
Sudah niatnya baik, jelas pula, kurang rasanya kalau niatnya
gak kuat. Artinya misalkan temen–temen tertarik sama bidang kedokteran dan
ingin menjadi dokter, tapi kalau niatnya nggak kuat, teman–teman bakal bilang.
“Ahhh gak apa-apa lah kalo gak jadi
dokter juga toh nilai saya juga pas pasan.” Akhirnya gak jadi apa–apa deh
karena niat yang kurang kuat.
Untuk menggapai sesuatu membutuhkan niat yang kuat. Jangan
sampai karena satu kegagalan membuat langkah kita berhenti. Coba deh kalau
temen–temen baca kisah–kisah orang yang sukses menggapai impiannya, pasti
mereka sering banget ngalamin yang namanya kegagalan. Tapi karena niatnya
benar–benar kuat, akhirnya mereka pun berhasil menggapai apa yang mereka mau.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah gimana sih supaya punya
niat yang kuat yang gak mudah dikalahkan sama badai sekalipun?
Gini deh, kalau misalkan temen–temen melihara kelinci gimana
sih caranya bikin kelinci itu supaya lari cepet?
Masih belum ngerti juga yah? Gini, buat bikin kelinci lari
cepet caranya yang pertama kasih wortel di depannya, yang kedua kasih anjing di
belakangnya. Pasti tu kelinci bakal lari secepet–cepetnya karena dia lagi ngejar
apa yang dia mau yaitu wortel dan dia lagi lari dari kejaran anjing.
Jadi kalau kita ingin memperkuat niatan yah kita harus
mencari reward and punishment. Jadi
ada hadiah ataupun kenikmatan yang kita tuju kalau niatan itu terlaksana dan
juga ada hukuman atau sesuatu yang sama sekali tidak kita inginkan kalau niatan
itu tidak terlaksana.
Contohnya gini deh. Saya tanya sama temen–temen semua,
misalkan temen–temen tinggal di apartemen lantai 10, lalu di samping apartemen
itu ada gedung. Nah pertanyaannya adalah jika dikasih papan selebar 20 cm
antara apartemen tempat tinggal kamu dan gedung disebelahnya, siapa yang mau
jalan ke atas gedung di sebelahnya lewat papan itu?
Pasti gak ada yang mau, kan? Itu berarti niatannya kurang
kuat. “Ya iya lah, ngapain juga jalan di
atas papan di ketinggian segitu, kalo jatoh kan bisa modar.” Pasti itu yang
temen–temen pikirin. Sama, saya juga gak mau kalau kaya gitu. Tapi kalau di
gedung yang ada di depan sana ada uang 10 Milyar dan kalau kita nyebrang ke
gedung itu uang itu jadi milik kita. Nah, siapa yang mau nyebrang lewat papan
itu, cung?
Pasti sudah ada beberapa orang yang nekat demi uang 10
milyar itu. Tapi masih banyak juga yang nggak mau melakukan hal itu. Pasti yang
nggak mau pada mikir gini, “Ngapain juga
nyebrangin gedung lewat papan, ntar kalo jatoh uang gak dapet nyawa melayang.”
Iya, kan? pasti ada yang mikir gitu. Berarti masih ada yang niatannya belum
kuat.
Tawaran terakhir deh. Misalkan apartemen tempat tinggal Anda
di lantai bawahnya kebakaran. Api sudah merambat hampir ke lantai 10 dan lama
kelamaan hampir sampai di apartemen tempat Anda tinggal. Anda mau turun ke
bawah sudah gak mungkin, pasti kebakar. Mau diam terus di kamar juga api sudah
merembet. Nah pertanyaannya mau enggak nyebrang ke gedung sebelah lewat papan
selebar 20 cm. Apalagi di sana ada uang 10 milyar loh?
Kalau kejadiaanya begitu pasti Anda akan nekat nyebrangin
gedung lewat papan itu, iya kan? Nyebrangin gedung memang ada kemungkinan
jatuh. Tapi ada juga kemungkinan selamat. Kalau diam saja sudah pasti kebakar,
tar jadi kaya kambing guling. Hayo pilih mana? Pasti mau nyebrangin gedung itu,
kan?
Nah, jadi begitu untuk memperkuat niatan. Bayangkan hal enak
yang akan bisa kita nikmati kalau niat atau impian kita tercapai. Dan bayangkan
sesuatu yang buruk yang enggak kita inginkan kalau niat kita nggak terlaksana.
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon