Minggu, 01 Oktober 2017

Perbaiki Niat, Perjelas Niat, serta Perkuat Niat


Hasil yang baik berawal dari niat yang baik. Setelah kita evaluasi apa niat kita untuk sekolah atau kuliah, berikut langkah-langkah untuk menyikapi niatan kita agar meraih hasil yang baik.
·         PERBAIKI NIAT,
·         PERJELAS NIAT,
·         PERKUAT NIAT.

Perbaiki Niat
Setelah teman–teman tahu tentang berbagai macam niat yang sudah dikemukakan di atas. Kini kita sama–sama introspeksi waktu kita kuliah atau masih kuliah kira–kira niat kita tuh untuk apa sih? Kalau niatan kita kurang baik ya kita segera berusaha meluruskannya. Karena itu akan mempengaruhi hati kita, pikiran kita, dan menuntun ke mana kita bertindak. Kan segala perbuatan dinilai dari niatnya dulu.

Niat itu sudah ibarat rel dan kita adalah keretanya. Kalau niat kita jelas maka kita akan berjalan di atas niat yang jelas itu menuju stasiun impian yang kita inginkan. Walaupun mungkin sesekali kita keluar dari rel. Tapi kalau relnya sudah jelas kita akan mudah kembali ke rel itu lagi.

Jadi coba sekali lagi kita bertanya pada diri kita masing–masing tentang niatan kita untuk menempuh pendidikan. Apakah niat kita sudah benar atau belum. Kalau belum benar mari kita perbaiki.

Perjelas Niat
Setelah kita memperbaiki niat yang tadinya bengkok menjadi lurus, lalu kita harus memperjelas niat kita. Kenapa harus diperjelas? Karena kalau gak jelas otak atau pikiran bawah sadar kita nanti bakal bingung mau ke mana sih kita ini. Sama saja misalkan kaya kita naik taksi. Kalau kita cuma bilang kita mau ke Bandung, si sopir pasti nanti bakal bingung, Bandungnya belah mana? Jadinya gak nyampe-nyampe ke rumah.

Jadi kalau kita sudah benar–benar niat sekolah buat belajar lalu kita perjelas niat kita. Pelajaran apa sih yang paling kita suka, yang perlu kita pelajari lebih dalam. Nah, kalo sudah tau minatnya mau ke mana, pasti temen–temen bakal mencari ilmunya nggak sekedar di sekolah. Mungkin di internet, buku, ataupun media lain. 

Misalkan temen–temen tertarik dengan komputer, pasti temen–temen akan mencari sumber–sumber lain selain di sekolah. Kemudian jika ingin meneruskan ke bangku perguruan tinggi nggak bingung untuk memilih jurusan apa yang temen–temen mau. Kalau mau langsung kerja pun atau menjalankan bisnis pasti juga nggak bingung harus mikirin bidang apa. Karena temen–temen sudah punya minat ke bidang tertentu.

Perkuat Niat
Sudah niatnya baik, jelas pula, kurang rasanya kalau niatnya gak kuat. Artinya misalkan temen–temen tertarik sama bidang kedokteran dan ingin menjadi dokter, tapi kalau niatnya nggak kuat, teman–teman bakal bilang. “Ahhh gak apa-apa lah kalo gak jadi dokter juga toh nilai saya juga pas pasan.” Akhirnya gak jadi apa–apa deh karena niat yang kurang kuat.

Untuk menggapai sesuatu membutuhkan niat yang kuat. Jangan sampai karena satu kegagalan membuat langkah kita berhenti. Coba deh kalau temen–temen baca kisah–kisah orang yang sukses menggapai impiannya, pasti mereka sering banget ngalamin yang namanya kegagalan. Tapi karena niatnya benar–benar kuat, akhirnya mereka pun berhasil menggapai apa yang mereka mau.

Nah, yang jadi pertanyaan adalah gimana sih supaya punya niat yang kuat yang gak mudah dikalahkan sama badai sekalipun?

Gini deh, kalau misalkan temen–temen melihara kelinci gimana sih caranya bikin kelinci itu supaya lari cepet?

Masih belum ngerti juga yah? Gini, buat bikin kelinci lari cepet caranya yang pertama kasih wortel di depannya, yang kedua kasih anjing di belakangnya. Pasti tu kelinci bakal lari secepet–cepetnya karena dia lagi ngejar apa yang dia mau yaitu wortel dan dia lagi lari dari kejaran anjing.

Jadi kalau kita ingin memperkuat niatan yah kita harus mencari reward and punishment. Jadi ada hadiah ataupun kenikmatan yang kita tuju kalau niatan itu terlaksana dan juga ada hukuman atau sesuatu yang sama sekali tidak kita inginkan kalau niatan itu tidak terlaksana.

Contohnya gini deh. Saya tanya sama temen–temen semua, misalkan temen–temen tinggal di apartemen lantai 10, lalu di samping apartemen itu ada gedung. Nah pertanyaannya adalah jika dikasih papan selebar 20 cm antara apartemen tempat tinggal kamu dan gedung disebelahnya, siapa yang mau jalan ke atas gedung di sebelahnya lewat papan itu?

Pasti gak ada yang mau, kan? Itu berarti niatannya kurang kuat. “Ya iya lah, ngapain juga jalan di atas papan di ketinggian segitu, kalo jatoh kan bisa modar.” Pasti itu yang temen–temen pikirin. Sama, saya juga gak mau kalau kaya gitu. Tapi kalau di gedung yang ada di depan sana ada uang 10 Milyar dan kalau kita nyebrang ke gedung itu uang itu jadi milik kita. Nah, siapa yang mau nyebrang lewat papan itu, cung?

Pasti sudah ada beberapa orang yang nekat demi uang 10 milyar itu. Tapi masih banyak juga yang nggak mau melakukan hal itu. Pasti yang nggak mau pada mikir gini, “Ngapain juga nyebrangin gedung lewat papan, ntar kalo jatoh uang gak dapet nyawa melayang.” Iya, kan? pasti ada yang mikir gitu. Berarti masih ada yang niatannya belum kuat.

Tawaran terakhir deh. Misalkan apartemen tempat tinggal Anda di lantai bawahnya kebakaran. Api sudah merambat hampir ke lantai 10 dan lama kelamaan hampir sampai di apartemen tempat Anda tinggal. Anda mau turun ke bawah sudah gak mungkin, pasti kebakar. Mau diam terus di kamar juga api sudah merembet. Nah pertanyaannya mau enggak nyebrang ke gedung sebelah lewat papan selebar 20 cm. Apalagi di sana ada uang 10 milyar loh?

Kalau kejadiaanya begitu pasti Anda akan nekat nyebrangin gedung lewat papan itu, iya kan? Nyebrangin gedung memang ada kemungkinan jatuh. Tapi ada juga kemungkinan selamat. Kalau diam saja sudah pasti kebakar, tar jadi kaya kambing guling. Hayo pilih mana? Pasti mau nyebrangin gedung itu, kan?


Nah, jadi begitu untuk memperkuat niatan. Bayangkan hal enak yang akan bisa kita nikmati kalau niat atau impian kita tercapai. Dan bayangkan sesuatu yang buruk yang enggak kita inginkan kalau niat kita nggak terlaksana.

Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon