Rasa takut seringkali menghalangi kita tuk berjuang mengejar impian kita. Takut rugi, takut bangkrut, takut salah, dan lain sebagainya.
Tapi rasa takut juga tidak sepenuhnya buruk. Rasa takut juga membuat kita lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Namun seringkali rasa takut menghalangi kita untuk bertindak dan mengambil keputusan untuk tujuan yang baik dalam mengejar impian kita. Dan rasa takut seperti itu yang perlu kita atasi.
Lalu bagaimana cara mengatasi rasa takut tersebut?
Cara Mengatasi Rasa Takut:
1. Hadapi rasa takut itu
Salah satu cara untuk mengatasi rasa takut adalah dengan menghadapinya. Karena orang pemberani pun bukan berarti tidak memiliki rasa takut. Mereka memiliki rasa takut, tapi mereka berusaha menghadapinya. Walaupun akan muncul rasa deg-degan, namun kita akan merasa lega ketika telah melewati ketakutan tersebut. Tentu untuk tujuan positif ya.
Mungkin Anda pernah berjalan melewati jalan yang gelap. Dalam pikiran Anda mungkin sempat terbayang rasa takut, takut kalau ada pocong atau kuntil anak misalkan. Tapi setelah Anda berjalan melewatinya sebenarnya Anda tak melihat apa-apa di sana.
2. Membalikkan rasa takut
Cara yang kedua adalah dengan membalikkan rasa takut tersebut.
Misalkan, ketika kita takut untuk memulai usaha, ketika Anda merasa takut gagal, atau takut rugi, segera balikkan rasa takut itu. Pikirkanlah bahwa jika Anda tak segera mulai, bagaimana dengan kehidupan keluarga Anda nantinya yang harus mengandalkan gaji pas-pasan, bagaimana jika sakit dan tak bisa bekerja, bagaimana jika sudah tua dan pensiun. Jika kita punya bisnis yang sudah berjalan sistemnya, tentu sistem itu akan memberikan penghasilan tanpa kita terlibat sekalipun. Walaupun di awal-awal memang harus bekerja keras membangun sistem bisnis tersebut, dan risiko pasti ada.
3. Pikirkan risiko dengan logika
Cara Ketika untuk mengatasi ketakutan adalah pikirkan dengan logika kalau risiko yang kita hadapi sebenarnya tidak terlalu besar. Anda juga bisa membandingkan dengan hal yang lebih berisiko yang sering Anda lakukan.
Misalkan, ada orang yang takut bicara di depan umum. Pikirkan risikonya jika Anda memaksakan diri berbicara di depan umum. Risiko yang muncul paling besar mungkin adalah Anda gugup berbicara, Anda salah mengucapkan kata-kata. Cuma itu kan? Tak lebih besar dari itu. Dan saya juga yakin kalau orang yang mendengarkan Anda akan mengerti tentang hal itu.
Atau juga ada orang yang takut untuk berbisnis. Apa risiko yang terjadi jika bisnis kita gagal? Risiko paling besar mungkin bangkrut. Lalu coba Anda bandingkan dengan hal berisiko yang sering Anda lakukan.
Begini, saya yakin setiap orang setiap hampir setiap harinya naik motor atau mobil, atau setidaknya menjadi pengguna jalan. Mungkin kita tak menyadari kalau sebagai pengguna jalan risikonya sangat besar. Coba Anda cek berapa puluh ribu orang yang tewas setiap tahunnya karena kecelakaan lalu lintas? Pasti jumlahnya sangat banyak.
Lalu kenapa kita tidak takut untuk berkendara? Karena saat kita berkendara, yang kita pikirkan adalah tujuan kita. Misalkan kita mau ke kantor, mau ke kampus, atau mau ke mall. Yang kita pikirkan tentang risiko hanya meminimalisir seperti menggunakan helm dan jaket ketika naik motor, memakai sabuk pengaman ketika naik mobil, mematuhi rambu lalu lintas, membatasi kecepatan, dll. Dengan meminimalisir risiko itu belum tentu juga kita bebas dari kecelakaan, kan? Tapi kita tidak takut karena kita fokus pada tujuan kita.
Jika saat kita berkendara, kita tidak takut pada risiko. Kita fokus pada tujuan dan hanya meminimalisir risiko, lalu kenapa saat kita ingin mengejar impian kita, yang kita pikirkan hanya takut pada risiko. Saat kita bisnis yang kita pikirkan hanya takut bangkrut, dan ketakutan lainnya. Seharusnya kita fokus pada tujuan dan hanya meminimalisir risiko.
4. Menyerahkan hasil pada Tuhan
Ini yang mungkin kita sering lupa saat kita takut untuk mengejar impian kita. Selama impian kita positif dan memberikan kebaikan untuk hidup ini, kenapa kita harus takut untuk menjalaninya. Seharusnya yang kita lakukan hanya berusaha dan berdoa. Seharusnya kita menyerahkan hasil pada Yang Maha Kuasa. Menyerahkan takdir pada Sang Ilahi.
Intinya yang perlu kita pahami adalah bahwa jika kita berusaha mencapai apa yang kita impikan memang berisiko, tapi jika kita tak berusaha tentu akan lebih berisiko lagi.
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon