Kamis, 14 Juni 2018

Jika Ada Masalah Boleh Galau Asalkan Galau Positif, bukan Negatif. Ini Bedanya



Galau itu ada dua jenis, yaitu galau positif dan galau negatif.

Kebanyakan orang menginterpretasikan galau hanya bersifat negatif. Yaitu ketika orang terlalu larut ke dalam masalahnya. Padahal cara orang menyikapi suatu masalah bisa negatif tapi bisa juga positif. Seperti halnya kata ‘merenung’. Merenung bisa negatif tapi bisa juga positif. Ketika seseorang merenung meratapi masalahnya dengan tidak mensyukuri apa yang ia dapati di hidupnya, bisa jadi itu merenung negatif. Tapi ketika seseorang merenung untuk mentafakuri kekuasaan Illahi, atau juga ketika seseorang merenung untuk mengintrospeksi dirinya, atau ketika seorang merenung ketika merencanakan planning, itu merenung yang positif.

Saya akan menceritakan dua hal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir tentang masalahnya. Yaitu ketika kegalauan bisa positif dan bisa juga negatif. Cerita ini berdasarkan dari cerita nyata:

Cerita #1
Ada seorang wanita muda yang pergi ke salon. Ia berniat ingin memotong rambutnya sesuai dengan model yang ia inginkan. Sesampainya di salon, rambutnya pun mulai dipotong dan ia asyik membaca majalah sambil menanti potongan rambutnya selesai.

Setelah rambutnya selesai dipotong, ia melihat dirinya di cermin. Dan betapa kagetnya ketika ia melihat hasil potongan rambut itu. Ia benar-benar tak menyukai hasil potongan rambutnya itu. Ia begitu jengkel dan marah.

Ia terus memikirkan apa yang akan dikatakan orang-orang ketika melihat hasil potongan rambutnya itu. Ia merasa stress dan hal itu terus ia pikirkan. Hingga suatu ketika ia tak mampu lagi menahan rasa malu dan akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri. Ya, bunuh diri hanya karena ia merasa potongan rambutnya jelek.

Cerita #2
Ada seorang pengusaha properti. Ia gencar berinvestasi membeli beberapa real estate. Suatu ketika ia berutang sangat banyak sekali. Bahkan ia berutang hingga jutaan dollar Amerika.

Tapi setelah beberapa tahun apa yang terjadi? Ternyata ia mampu membalikkan hutang itu menjadi pendapatan yang amat besar. Hingga namanya masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Amerika.

Dari kedua cerita di atas apa yang dapat kita simpulkan?
Kalau kita liat cerita nomer 1, masalahnya jauh lebih kecil dibandingkan masalah di cerita yang nomer dua. Masalahnya cuma gara-gara potongan rambutnya terlihat jelek akhirnya gadis itu mengakhiri nyawanya. Sementara di cerita kedua justru dengan lilitan utang yang amat banyak, ia mampu membalikkan keadaan menjadi salah satu orang terkaya di Amerika.

Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?
Itulah bedanya galau positif dan juga galau negatif. Cerita nomer 1 adalah contoh galau negatif sementara cerita nomer 2 adalah contoh galau positif.

Silakan share ke media sosial

Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon