Galau itu ada dua jenis, yaitu galau
positif dan galau negatif.
Kebanyakan orang
menginterpretasikan galau hanya bersifat negatif. Yaitu ketika orang terlalu
larut ke dalam masalahnya. Padahal cara orang menyikapi suatu masalah bisa
negatif tapi bisa juga positif. Seperti
halnya kata ‘merenung’. Merenung bisa negatif tapi bisa juga positif. Ketika
seseorang merenung meratapi masalahnya dengan tidak mensyukuri apa yang ia
dapati di hidupnya, bisa jadi itu merenung negatif. Tapi ketika seseorang
merenung untuk mentafakuri kekuasaan Illahi, atau juga ketika seseorang
merenung untuk mengintrospeksi dirinya, atau ketika seorang merenung ketika
merencanakan planning, itu merenung yang positif.
Saya akan menceritakan dua hal
yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir tentang masalahnya. Yaitu ketika kegalauan bisa positif dan bisa juga
negatif. Cerita ini berdasarkan dari cerita nyata:
Cerita
#1
Ada
seorang wanita muda yang pergi ke salon. Ia berniat ingin memotong rambutnya
sesuai dengan model yang ia inginkan. Sesampainya di salon, rambutnya pun mulai
dipotong dan ia asyik membaca majalah sambil menanti potongan rambutnya
selesai.
Setelah
rambutnya selesai dipotong, ia melihat dirinya di cermin. Dan betapa kagetnya
ketika ia melihat hasil potongan rambut itu. Ia benar-benar tak menyukai hasil
potongan rambutnya
itu. Ia begitu jengkel dan marah.
Ia
terus memikirkan apa yang akan dikatakan orang-orang ketika melihat hasil
potongan rambutnya itu. Ia merasa stress dan hal itu terus ia pikirkan. Hingga
suatu ketika ia tak mampu lagi menahan rasa malu dan akhirnya ia memutuskan
untuk bunuh diri. Ya, bunuh diri hanya karena ia merasa potongan rambutnya
jelek.
Cerita
#2
Ada
seorang pengusaha properti. Ia gencar berinvestasi membeli beberapa real
estate. Suatu ketika ia berutang sangat banyak sekali. Bahkan ia berutang
hingga jutaan dollar Amerika.
Tapi
setelah beberapa tahun apa yang terjadi? Ternyata ia mampu membalikkan hutang
itu menjadi pendapatan yang amat besar. Hingga namanya masuk ke dalam jajaran
orang terkaya di Amerika.
Dari kedua cerita di atas apa yang
dapat kita simpulkan?
Kalau kita liat cerita nomer 1, masalahnya jauh lebih kecil dibandingkan
masalah di cerita yang nomer dua. Masalahnya cuma gara-gara potongan rambutnya
terlihat jelek akhirnya gadis itu mengakhiri nyawanya. Sementara di cerita
kedua justru dengan lilitan utang yang amat banyak, ia mampu membalikkan keadaan menjadi
salah satu orang terkaya di Amerika.
Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?
Itulah bedanya galau positif dan
juga galau negatif. Cerita nomer 1 adalah contoh galau negatif sementara cerita
nomer 2 adalah contoh galau positif.
Silakan share ke media sosial
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon