Pada dasarnya penghalang dari diri kita sendirilah faktor yang paling besar dalam menghalangi kita pada tujuan kita. Namun tak bisa dipungkiri, penghalang dari sekitar pun biasanya mempengaruhi kita untuk berhenti memperjuangkan impian kita.
Mungkin Anda masih ingat, ketika kecil kita seringkali ditanya oleh orang-orang di sekitar kita, “Cita-citanya mau jadi apa?” Atau orang-orang di sekitar kita berkata, “Kamu harus punya cita-cita yang tinggi”.
Tapi setelah kita dewasa, apa yang sering kita dengar, “Sudahlah, punya impian yang wajar-wajar saja”, atau “Sudahlah kita ini dari dulu miskin, gak usah mimpi tinggi-tinggi”, dan berbagai kata-kata yang dapat melemahkan kita menuju impian kita.
Pada dasarnya mereka sebenarnya ingin kita sukses, hanya saja mungkin mereka tak ingin kita susah dalam mengejar kesuksesan itu. Thomas Alva Edison pun yang punya impian ingin membuat bohlam lampu mengalami hal yang sama. Ketika itu ia selalu dilanda kegagalan, bahkan ada yang menyebut ratusan sampai ribuan kali gagal. Bahkan pernah laboratoriumnya kebakaran. Orang-orang di sekitarnya bilang padanya untuk menyerah saja. Tapi pada saat laboratoriumnya terbakar ia berkata pada dirinya sendiri, ”Suatu saat saya akan bikin dunia seterang ini,” ucapnya melihat kebakaran yang menerangi malam itu.
Selain Thomas Alva Edison, banyak pula orang yang mendapat penghalang dari sekitar untuk meraih apa yang ia impikan. Misalnya saja Tirto Utomo, pendiri perusahaan air minum Aqua. Pada saat awal ia mendirikan usahanya, tak ada yang mau membeli. Bahkan banyak yang menganggapnya aneh atau mungkin gila. Karena ia menjual air minum lebih mahal dari harga bensin saat itu yang tentu juga setiap orang punya sumber air di rumahnya. Tapi usahanya bisa membuahkan hasil. Bahkan Aqua bisa menjadi perusahaan air minum terbesar di Indonesia.
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon